Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, mengumumkan rencananya untuk meluncurkan platform inovatif bernama ‘marketplace guru’, yang akan memberikan solusi bagi permasalahan perekrutan guru di Indonesia.

Dalam sebuah wawancara di saluran YouTube DPR RI, Mendikbud Ristek menjelaskan dengan antusiasme bahwa platform ‘Marketplace Guru’ ini akan menjadi basis data yang mempermudah sekolah-sekolah dalam menemukan dan merekrut calon guru yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Respon positif pun datang dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, yang menilai ‘Marketplace Guru’ sebagai aplikasi yang luar biasa untuk mendukung para guru. Ia menekankan bahwa aplikasi ini akan menyediakan database yang lengkap mengenai kondisi sekolah di seluruh Indonesia.

“Saat ini, masih terdapat sekitar 40 kabupaten/kota dan 5 pemerintah provinsi yang belum memberikan formasi guru-guru PPPK. Dengan adanya aplikasi ini, kita dapat dengan mudah melihat kebutuhan guru di setiap daerah dengan jelas,” ucap Hetifah dengan penuh semangat.

Selain itu, Hetifah Sjaifudian juga menyoroti bahwa ‘Marketplace Guru’ memiliki potensi untuk mengubah sistem alokasi formasi guru PPPK. Pada awalnya, pemerintah daerah bertanggung jawab untuk menentukan formasi guru PPPK, tetapi dengan hadirnya platform ini, pemerintah pusat dapat mengoordinasikan alokasi formasi guru PPPK secara lebih efektif.

“Ini adalah solusi yang fleksibel dan lebih baik bagi para calon guru PPPK yang telah melewati passing grade. Marketplace Guru akan menyelaraskan formasi dan pelamar guru PPPK di seluruh Indonesia,” tambahnya dengan keyakinan.

Menteri Nadiem Makarim menjelaskan lebih lanjut bahwa marketplace guru akan mengembalikan kemerdekaan dan otonomi kepada sekolah dalam melaksanakan proses perekrutan guru. Dengan megadakan anggaran khusus untuk pembayaran guru, diharapkan masalah guru honorer dapat ditangani secara efektif di masa depan.

Nadiem menjelaskan bahwa sistem ini mengandalkan teknologi sebagai satu-satunya cara untuk menghentikan perekrutan guru honorer baru, sambil memberikan kesempatan kepada semua sekolah untuk memenuhi kebutuhan guru tanpa harus menunggu proses perekrutan secara terpusat.

Marketplace Guru adalah Solusi

Pemerintah pusat telah berkomitmen untuk mentransfer anggaran secara langsung kepada sekolah melalui rekening terpisah dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Tujuan dari tindakan ini adalah memastikan bahwa dana tersebut benar-benar digunakan untuk perekrutan guru melalui marketplace guru yang sesuai.

“Dana akan ditransfer ke rekening yang berbeda agar benar-benar tepat sasaran dan hanya digunakan untuk mereka yang memang berhak menjadi guru,” papar Nadiem.

Dengan adanya ‘Marketplace Guru’, harapan semua sekolah di Indonesia dapat dengan mudah menemukan dan merekrut guru yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, platform ini juga memberikan data yang akurat mengenai keadaan sekolah di berbagai daerah.

Sebagai hasilnya, kekurangan guru di beberapa daerah dapat teratasi dengan lebih baik. Selain itu, rencana ini juga akan mengoptimalkan alokasi formasi guru PPPK sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan di tingkat nasional. Dengan demikian, marketplace guru menjadi solusi yang fleksibel, efisien, dan memberikan keuntungan bagi para guru serta sistem pendidikan di Indonesia

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *