Di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sebuah kompetisi menarik sedang berlangsung antara sejumlah petani. Mereka saling berlomba-lomba untuk menawarkan sapi-sapi mereka kepada Presiden Jokowi agar sapi-sapi tersebut bisa dijadikan hewan kurban pada perayaan Idul Adha 2023. Dalam rangka memfasilitasi penawaran sapi-sapi ini, Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat juga turut serta berperan.
Ada tiga ekor sapi yang menjadi sorotan dalam kompetisi ini. Ketiganya adalah sapi-sapi jenis simental yang dimiliki oleh dua petani di Pulai Sungai Talang, Nagari Gaduik, Kecamatan Tilatangkamang. Dari ketiga sapi tersebut, dua ekor milik F Datuak Palindih, sementara satu ekor sisanya dimiliki oleh Kuoto Amia. Sapi pertama milik F Datuak Palindih memiliki berat 1,07 ton, berkelamin jantan, dan berusia sekitar empat tahun. Harganya ditawarkan sebesar Rp 120 juta.
Selanjutnya, sapi kedua milik F Datuak Palindih memiliki berat 850 kilogram, berkelamin jantan, dan berusia tiga tahun. Harganya ditawarkan dengan nilai tawar sebesar Rp 90 juta. Sedangkan sapi hewan kurban yang dimiliki oleh Kuota Amia memiliki berat 900 kilogram, berkelamin jantan, dan berusia tiga tahun lebih. Sapi tersebut ditawarkan dengan harga sebesar Rp 100 juta.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim, berharap sapi-sapi milik petani Agam akan menjadi pilihan sebagai hewan kurban pada perayaan Idul Adha. Menariknya, Kabupaten Agam telah beberapa kali mendapatkan kehormatan menjadi penyumbang sapi kurban untuk Presiden Republik Indonesia. Sebelumnya, pada tahun 2019, sapi milik Efendi Rasyid dari Lundang, Nagari Panampuang, Kecamatan Ampekangkek terpilih sebagai hewan kurban. Pada tahun 2021, giliran sapi milik F Datuak Palindih dari Nagari Gadut, Kecamatan Tilatangkamang yang mendapatkan kehormatan tersebut. Bahkan, sapi milik F Datuak Palindih telah terpilih dua kali sebagai hewan kurban untuk Presiden.
