BAJABARU.com – Jayapura – Dinas Kehutanan Provinsi Papua menggelar Kegiatan Pelatihan dan Simulasi Pencegahan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Distrik Kemtuk, Jayapura, Papua, pada tanggal 20-21 Juni 2023.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, mengedukasi tentang cara mencegah kebakaran hutan dan lahan, serta melatih keterampilan dalam penanggulangan kebakaran.

“Agenda ini terselenggara atas dukungan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan juga PT Freeport untuk melaksanakan kegiatan pelatihan pencegahan penanggulangan Karhutla,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray.

“Ini penting dilakukan karena BMKG telah merilis bahwasanya kita telah memasuki masa elnino, akan terjadi kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah,” sambungnya.

Dia menjelaskan, pelatihan Karhutla ini adalah langkah yang sangat penting dan layak diapresiasi. Mengedukasi masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan serta upaya perlindungan lingkungan.

“Melalui pelatihan ini kita tingkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, hari ini dilakukan pelatihan kepada masyarakat, agar mereka punya keterampilan dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,” jelasnya.

Jan Jap Ormuseray menjelaskan, bahwa di dalam hutan terdapat flora fauna, ekosistem hutan, sumber-sumber air. Dia berharap dengan pelatihan tersebut, masyarakat peduli terhadap api dan punya pengetahuan memadamkan api.

Soal perambahan hutan yang dilakukan oleh masyarakat, Jan Jap Ormuseray menerangkan, hal itu adalah pelanggaran aturan dan undang-undang soal hutan dan cagar alam, bahwa masyarakat dilarang melakukan kegiatan perambahan di dalamnya.

“Kami akan melakukan penyadaran dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang cagar alam. Dinas Kehutanan didukung oleh gubernur dan Kementerian Lingkutangan Hidup serta PT Freeport untuk merencanakan dan memberi batas alam yang jelas dengan melakukan penanaman bambu sepanjang 60 KM,” bebernya.

Pihak PT Freeport menyampaikan, upaya rehabilitasi daerah aliran sungai merupakan tindakan positif dalam rangka menjaga keberlanjutan lingkungan dan ekosistem serta memulihkan keadaan alam agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Ada 4 kampung di distrik Kemtuk untuk melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai seluas 594 hektar, kami bentuk 19 kelompok dengan total anggota 291 orang, dengan 1100 pohon per satu hektar, 30 sampai 40 persen ada tanaman buah yang mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat,” kata Pihak PT Freeport.

Senada dengan itu, Pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan, pelatihan itu ialah kegiatan edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya rehabilitasi daerah aliran sungai, melalui program pendidikan dan pelibatan komunitas lokal.

“Kegiatan dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap rehabilitasi lahan-lahan kritis, dan juga upaya penanganan Karhutla,” Kata Irwan Valintoni Sihotang, Kepala Balai Pengelolaan DAS Mamberamo KLHK. (rhr)

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *