BAJABARU.com – Fitrah Kusumaningtyas adalah seorang wirausahawan muda yang inspiratif dari Desa Mekarsari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dengan semangat dan tekad yang kuat, ia berhasil menjalankan bisnis rotinya sendiri dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapinya.

Sejak 2018, Fitrah menjual berbagai macam roti dengan cara door-to-door atau menitipkannya ke warung-warung di sekitar desanya. Namun, pada awalnya, ia mengalami kesulitan dalam mempromosikan produknya. Desa tempat tinggalnya relatif kecil, sehingga sedikit orang yang mengetahui tentang bisnisnya. Tetapi hal itu tidak membuat Fitrah patah semangat. Ia tetap bermimpi dan berusaha untuk mengembangkan bisnisnya.

Namun, keinginan Fitrah untuk memajukan usahanya terhenti ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada tahun 2020. Pandemi tersebut membuatnya terpaksa harus menghentikan sementara bisnisnya. Keadaan yang sulit ini membuat Fitrah merasa putus asa, namun dia tidak menyerah begitu saja.

Di tengah kondisi yang sulit, Fitrah mendapat informasi tentang program bimbingan digital dari MicroMentor Indonesia (MMI). Program kemitraan ini merupakan kolaborasi antara Mastercard Center for Inclusive Growth, Bank Commonwealth, dan Mercy Corps Indonesia, yang bertujuan untuk mengubah kehidupan banyak orang dan membentuk masa depan ekonomi Indonesia.

Fitrah melihat kesempatan ini sebagai peluang emas untuk mengembangkan bisnisnya. Melalui program MMI, dia bertemu dengan mentor berpengalaman dan mendapatkan berbagai pelajaran berharga untuk mendukung bisnisnya. Ia belajar tentang cara menghitung harga pokok penjualan dan keuntungan, memisahkan keuangan bisnis dan pribadi, memasarkan produk melalui platform digital, menggunakan dompet elektronik, serta membuat produk lebih menarik dengan menambahkan label dan kemasan yang menarik.

Mendapatkan Sertifikasi Halal

Dukungan dan bimbingan yang diberikan oleh mentor melalui program MMI membantu Fitrah untuk mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal ini sangat membantu meningkatkan jumlah pelanggan yang membeli produk rotinya. Sebelumnya, omzet penjualan Fitrah hanya sekitar Rp 500.000 per bulan. Namun, setelah mengikuti program MMI, penjualannya meningkat hingga lima kali lipat menjadi Rp 2,5 juta per bulan.

Fitrah juga bekerja sama dengan mentor untuk meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan socio-commerce dan marketplace. Kini, bisnis roti milik Fitrah Kusumaningtyas telah menjadi sumber pendapatan utama bagi rumah tangganya. Bahkan, bisnisnya juga telah berkembang sehingga memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

Kisah sukses Fitrah memberikan inspirasi bagi banyak orang, termasuk Rukhil Khotobah, seorang pengusaha makanan renyah dan sehat asal Malang, Jawa Timur. Seperti Fitrah Kusumaningtyas, Rukhil juga menghadapi tantangan dalam bisnisnya, terutama selama pandemi Covid-19.

Namun, setelah mengikuti program MMI dan mendapatkan pendampingan dari mentor profesional, bisnis Rukhil mulai bangkit. Dulu, ia tidak terlalu memahami penggunaan teknologi dan media sosial untuk berbisnis. Namun, dengan bantuan mentor melalui MMI, pengetahuannya tentang pemasaran digital mulai berkembang. Ia mulai menerima pemesanan produk secara daring dan tidak lagi bergantung pada promosi produk secara konvensional di pasar.

Dukungan para mentor melalui MMI membantu Rukhil meningkatkan produksi makanannya hingga lebih dari 11.000 kg. Pendapatan bisnisnya juga meningkat signifikan, mencapai lebih dari Rp 90 juta dalam waktu tiga bulan.

Keberhasilan yang diraih oleh Fitrah dan Rukhil adalah bukti nyata dari efektivitas program MMI. Evaluasi yang dilakukan pada periode Oktober hingga November 2022 menunjukkan bahwa wirausahawan yang dibimbing melalui platform MMI mencatatkan tingkat keberlangsungan usaha, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan yang lebih tinggi.

Pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa pentingnya adopsi teknologi digital, terutama bagi bisnis skala kecil seperti yang dijalankan Fitrah dan Rukhil. Digitalisasi dapat membantu usaha kecil mengurangi biaya operasional, meningkatkan produktivitas, dan memperluas jangkauan bisnis.

Upaya berkelanjutan Mastercard untuk Indonesia

Mastercard, dalam kemitraannya dengan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dan Mercy Corps Indonesia, meluncurkan inisiatif Mastercard Strive Indonesia. Program ini bertujuan untuk membantu usaha kecil yang rentan, memberikan kesempatan yang setara, dan membantu bisnis kecil beralih ke ekosistem digital.

Dengan target membantu 300.000 usaha kecil di Indonesia berkembang dalam ekonomi digital, Mastercard Strive Indonesia berupaya memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia dan menciptakan kisah sukses bagi pengusaha kecil, seperti yang dialami oleh Fitrah dan Rukhil.

Mastercard telah lama berkomitmen untuk memberikan dampak sosial dan program kemanusiaan di Indonesia. Dengan berbagai kolaborasi dengan pemerintah, perusahaan swasta, dan organisasi nirlaba, Mastercard berhasil membantu ribuan pelajar dan wirausahawan di Indonesia.

Melalui program-program seperti Mastercard Academy 2.0 dan Mastercard Strive Indonesia, Mastercard berusaha memberikan keterampilan dan dukungan kepada masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi digital. Mastercard percaya bahwa dengan memperkuat dan memberdayakan usaha kecil, ekonomi lokal dan komunitas juga akan berkembang.

Mastercard berkomitmen untuk membawa 1 miliar orang dan 50 juta usaha mikro dan kecil ke dalam ekonomi digital pada tahun 2025. Dengan demikian, Mastercard berperan penting dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia, serta memperkuat ekonomi digital bagi semua orang di negara ini.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *