Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terlihat akrab duduk bersama di Kota Manado, Sulawesi Utara. Keduanya menghadiri acara halalbihalal yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Mengenakan peci hitam dan kemeja putih panjang, mereka terlihat kompak dan sesekali tersenyum saat berbincang-bincang.

Dalam pidato yang disampaikan, Nasaruddin memberikan pujian kepada Ganjar di hadapan masyarakat Manado. Dalam siaran CNN Indonesia TV, Nasaruddin mengungkapkan, “Tamu kita Pak Ganjar yang kita semua tahu siapa beliau ya.” Nasaruddin juga tak lupa memuji Kota Manado sebagai kota yang menunjukkan toleransi yang tinggi. Baginya, Manado bisa dijadikan contoh bagi kota-kota lain dalam menerapkan rasa toleransi yang baik.

Ganjar mengamini pernyataan Nasaruddin mengenai toleransi di Kota Manado. Menurutnya, rasa toleransi di Manado harus senantiasa dirawat karena hal itu menjadi modal penting dalam kehidupan berdampingan, baik dalam hal sosial, politik, maupun ekonomi. Ganjar berharap toleransi di Manado dapat terus berkembang dan menjadi pondasi kuat bagi kemajuan daerah tersebut.

Setelah turun dari panggung acara, Ganjar disambut oleh puluhan masyarakat Manado yang antusias. Warga tersebut tidak ragu untuk mengabadikan momen dengan mengeluarkan gawai mereka dan berswafoto bersama Ganjar. Ganjar dengan ramah menyapa dan menyalami beberapa warga yang hadir.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah menyebutkan bahwa sudah ada 10 nama calon wakil presiden (cawapres) yang diajukan untuk mendampingi Ganjar dalam Pilpres 2024.

Di sisi lain, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M. Romahurmuziy atau Rommy, memandang Nasaruddin sebagai sosok yang potensial untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar. Namun, Nasaruddin menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada ajakan resmi dari PDIP terkait posisi cawapres tersebut. Ia menyatakan bahwa lebih memilih bekerja di belakang layar dan melayani umat, tanpa mencari popularitas.

Kehadiran Nasaruddin dan Ganjar di acara tersebut menunjukkan kerja sama dan sinergi antara tokoh agama dan tokoh politik. Hal ini menunjukkan pentingnya peran agama dalam membangun toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat. Semoga semangat toleransi yang terlihat di Kota Manado dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga persatuan dan kesatuan.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *