Bajabaru.com – Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bangkalan menyebut Pemuda dan Mahasiswa Harus Menjadi Poros Utama yang Menentukan Arah Kepemimpinan Bangkalan, hal itu disampaikan Syamsul Hadi Selaku Ketua PC PMII Saat pembukaan seremonial Pelatihan Kader Lanjut (PKL) pada Sabtu (18/5/24) bertempat di Pendopo Agung Kabupaten Bangkalan.
Acara tersebut merupakan agenda kaderisasi tingkat ke Tiga di tubuh PMII yang mengangkat tema Tranformasi Kepemimpinan: Positioning PMII Bangkalan di Tengah Arus Kiaisme dan Blaterisme.
Dijelaskan oleh Ketua Cabang PMII Bangkalan, Syamsul Hadi, bahwa selama ini berjalannya kondisi sosial budaya dan sosial politik di Madura terpatron pada kedua kelompok ketokohan tersebut.
“Kiai dan Blater tokoh paling berpengaruh di Madura, Bangkalan pada khususnya dimana ia mampu menghegemoni kehidupan masyarakat” pungkasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan pangaruh dan ketokohan ini disebabkan kedermawanan, keberanian dan kebijaksanaan dari sosok yang menyandang status Kiai atau Blater.
“Identiknya, Kiai dan Blater ini adalah sosok yang dermawan, bijaksana dan berani. Terlepas dari pada sikap kelam lainnya ” tutur pemuda yang akrab disapa Syamsul ini.
Syamsul juga menegaskan bahwa Pemuda dan Mahasiswa seharusnya dapat belajar dan mempertegas identitas bahwa pemuda dan mahasiswa juga dapat menentukan arah pembangunan Bangkalan.
Sebab, katanya, persentasi pemuda dan mahasiswa di Bangkalan jauh lebih besar dari pada populasi Kiai dan Belater.
“Pemuda dan mahasiswa harus mampu mengarusutamakan gerakan dan poros pemuda sehingga menjadi patron Kepemimpinan Bangkalan kedepan” paparnya.
Terutama, kata Pemuda asal Kecamatan Kokop itu, pada 27 November akan digelar Pemilihan Bupati, maka pemuda harus menjadi kelompok yang diperhitungkan dalam penentuan Bupati Bangkalan.
“Kita pemuda dan mahasiswa populasinya tentu jauh lebih besar dari pada yang lain, kita tegaskan bahwa kita mempunyai nilai tawar yang lebih untuk menentukan siapa Pemimpin Bangkalan kedepan” pungkas Syamsul.
