BAJABARU.com – Scam Online dapat ditemukan di mana-mana dan merugikan ribuan pengguna internet setiap harinya. Karenanya, perlu dipahami cara menghindari Scam Online scammer tersebut.

Penipuan online yang kian marak beriringan dengan perkembangan teknologi, khususnya dalam hal bertransaksi, hal ini sering menyebabkan kerugian finansial bagi banyak pengguna internet.

Meskipun teknologi telah mempermudah transaksi agar bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun, namun salah menekan suatu tautan di internet bisa mengarah pada penipuan online.

Di sisi lain, memahami cara mengatasi scam online bisa membantu kamu mencegah tragedi finansial tersebut.

1. Verifikasi nomor menggunakan aplikasi Getcontact

Hal pertama yang harus kamu lakukan jika kamu dihubungi oleh nomor asing yang mengaku dari pihak tertentu adalah jangan langsung mempercayainya. Rasakan adanya kecurigaan demi keamananmu sendiri. Salah satu langkah dasar yang bisa kamu lakukan adalah memverifikasi nomor tersebut menggunakan aplikasi seperti Getcontact.

Caranya sangat mudah, cukup instal aplikasi tersebut di smartphone kamu, kemudian salin nomor tersebut ke dalam kotak pencarian, lalu klik “Cari” dan pilih “Penanda Lainnya”. Jika hasilnya mencurigakan, misalnya ada tag “penipu” atau sejenisnya, itu adalah tanda bahwa kamu harus memblokir dan melaporkan nomor tersebut!

2. Jangan sembarangan memberikan informasi pribadi

Apakah kamu sadar bahwa informasi pribadi kita menjadi incaran para penipu? Mulai dari nama lengkap, alamat, nomor identitas, nama ibu kandung, foto KTP atau selfie dengan KTP, password akun, nomor kartu ATM, PIN, kode OTP, kode CVV atau CVC (kode keamanan di belakang kartu debit dan kredit), dan daftar lainnya.

Pernahkah kamu berpikir bagaimana para penipu bisa mencuri informasi pribadi kita? Salah satunya adalah dengan meminta kita mengisi survei palsu, melengkapi data pribadi, dan berjanji akan mengirimkan hadiah setelahnya.

Yang sebenarnya terjadi adalah data kita kemungkinan besar akan disalahgunakan atau dijual kepada pihak yang tidak bertanggung jawab. Atau bisa digunakan untuk mendaftar ke layanan pinjaman online. Akhirnya, kita yang akan menjadi korban!

3. Hati-hati saat mengklik atau mengunduh sesuatu

Hal ini sering kali menjadi jebakan yang menelan banyak korban. Penipu akan mengirim pesan melalui WhatsApp, melampirkan dokumen, dan meminta kita untuk mengunduhnya. Modus yang di gunakan beragam, ada yang mengaku sebagai kurir paket, mengirim undangan pernikahan, bukti transfer, surat tilang elektronik, dan masih banyak lagi.

Jangan panik! Perhatikan format file lampiran tersebut. Jika berakhir dengan ekstensi file .apk atau .Pdf, dapat dipastikan itu adalah scam. Di dalamnya m

ungkin terdapat malware yang berbahaya!

Intinya, jangan sembarangan mengklik tautan atau mengunduh sesuatu jika kamu tidak ingin saldo di rekening mobile bankingmu terkuras atau akunmu diretas. Selain itu, hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak resmi, seperti di luar toko aplikasi resmi seperti Play Store atau App Store.

4. Periksa rekening sebelum melakukan transfer

Apakah kamu menemukan barang yang menarik di toko online yang sudah lama kamu impikan? Jangan buru-buru melakukan transfer, lebih baik periksa terlebih dahulu nomor rekening yang digunakan. Ingatlah bahwa tidak semua toko online itu jujur. Banyak orang yang menghilang atau bahkan memblokir kamu setelah menerima transfer. Tentunya hal itu sangat mengecewakan!

Gunakan situs cekrekening.id di address bar browser kamu untuk memastikan apakah nomor rekening seseorang dapat dipercaya atau tidak. Jika muncul tulisan “pernah dilaporkan” dengan jumlah laporan lebih dari satu, itu adalah tanda bahaya!

Lebih baik mencari toko yang lebih terpercaya, misalnya dengan berbelanja langsung di toko fisik atau membeli melalui platform marketplace jika kamu tidak memiliki waktu. Jangan lupa untuk memeriksa ulasan dari toko tersebut agar tidak kecewa.

5. Perhatikan tampilan website atau aplikasi

Terkadang ada website atau aplikasi penipuan yang sengaja di buat sedemikian rupa agar terlihat seperti situs web atau aplikasi resmi yang terkenal. Jangan buru-buru untuk login atau mengklik apa pun sebelum memastikan bahwa semuanya aman. Bagaimana caranya?

  • Periksa nama domain:
    Jika terdengar aneh, tidak resmi, atau terlalu panjang, kamu harus mencurigainya. Sebagai contoh, mana yang lebih dapat kamu percayai, www.apple.com atau www.appleoffers.net?
  • Perhatikan apakah menggunakan https atau http:
    Menurut laman KeyFactor, https lebih aman daripada http karena menggunakan enkripsi untuk melindungi informasi. Jadi, lebih sulit bagi hacker untuk membobolnya. Jika terdapat ikon gembok pada address bar browser, itu berarti website tersebut menggunakan protokol https.
  • Perhatikan gambar, font, dan detail kecil lainnya:
    Apakah gambar buram atau terlihat rendah kualitas? Apakah fontnya aneh atau tidak standar? Terdapat banyak kesalahan penulisan atau typo? Jika iya, kemungkinan besar itu adalah scam!

6. Pastikan menggunakan nomor telepon atau akun resmi

Terakhir, ini seringkali terjadi di platform Twitter. Banyak penipu yang berpura-pura menjadi customer service resmi perusahaan, terutama bank, dan aktif membalas tweet. Jika kita tidak cermat, kita bisa terjebak dalam perangkap mereka!

Mudah sekali untuk membedakan antara penipu dan akun resmi yang sebenarnya. Beberapa ciri-cirinya adalah:

  • Username yang terlihat tidak resmi.
  • Gambar profil yang buram atau tidak jelas.
  • Akun tersebut baru di buat di Twitter.
  • Jumlah pengikut yang sedikit.
  • Tidak terverifikasi atau tidak memiliki tanda centang.
  • Memberikan nomor telepon (+628) dan meminta kita untuk melanjutkan percakapan di WhatsApp.

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui ciri-ciri penipuan dan langkah-langkah yang perlu di antisipasi agar tidak terjebak dalam tipu daya mereka. Semoga semakin banyak orang yang waspada terhadap hal ini!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *