Bajabaru.com – Bangkalan, Namanya Nur Hakim, Pemuda kelahiran 1990 lalu, namanya mulai dikenal masyarakat lewat aksi Demontrasi nya di Bangkalan sejak 2014 lalu.

 

Berbagi isu strategis di Bangkalan maupun di Jawa Timur pernah ia kritisi, salah satu yang paling diingat, Nur Hakim termasuk ke dalam golongan mahasiswa yang menginisiasi agar DPRD Kabupaten Bangkalan untuk menggunakan Hak Interpelasi-nya terhadap Bupati Bangkalan Makmum Ibnu Fuad dulu.

 

Sejak di Bangku Kuliah, Nur Hakim memang terbilang mahasiswa yang kritis dan aktif di berbagai Organisasi. Mulai dari PMII, Ikamaba hingga menjabat sebagai Presiden Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya.

 

Berbekal pengalaman organisasi itulah, Nur Hakim kemudian mewakafkan dirinya untuk organisasi kepemudaan yang bernama Kaconk Mahfud Institut (KMI). Bersama KMI, Nur Hakim memang tidak terlalu kritis, tetapi waktu dan tenaga dan pikiran nya dicurahkan masyarakat melalui cara berbagi untuk setiap golongan.

 

“Ini bagian dari siklus hidup, setelah kita mencoba merubah kebijakan melalui demonstrasi dan aksi kita mencoba mendengar dan berbagi,” kata Nur Hakim.

 

Setelah hampir 10 Tahun Nur Hakim berbagi melalui KMI, kini ia mencoba pengabdian di jalur yang lebih luas, yakni maju sebagai Calon Anggota Legislatif dari Daerah Pemilihan VI (Kamal, Labang, Kwanyar dan Tragah).

 

“Setiap Jalur pengabdian telah saya coba, saat ini saya kembali mewakafkan diri saya untuk masyarakat lewat jalur politik,” tambahnya.

 

Nur Hakim memilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai kendaraan politik, bukan tanpa alasan, ia memilih PDI P karena memang sudah terkenal dengan julukan Partai-nya wong cilik.

 

“Saya orang NU, lahir dan besar di lingkungan pondok Pesantren, saya meras bahwa nilai-nilai yang pernah dapatkan di pondok Pesantren, dapat saya berikan kepada masyarakat melalui PDI-P,” terangnya. (Iklan Pemilu)

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Pada tanggal 4 februari 2024 telah berlangsung acara tryout utbk dan seminar pendidikan yang diselenggarakan oleh himpunan mahasiswa bangkalan, acara yang awalnya akan di laksanakan di gedung NHM, terpaksa di pindahkan ke gedung STAIS 2 karna ada masalah teknis, adapun acara tryout utbk himpunan mahasiswa bangkalan yang bekerja sama dengan bimbel Nurul Fikri di ikuti 285 siswa-siswi seluruh kabupaten bangkalan.

    Seminar pendidikan himpunan mahasiswa bangkalan tahun ini mengangkat tema “Self-Improvement for the Generation of Sandwich with Culture and Character” tema ini dilatarbelakangi banyaknya siswa-siswi yang tidak mencintai budayanya sendiri serta tidak memiliki karakter sehingga kebanyakan siswa-siswi sekarang fomo terhadap sesuatu yang sedang trending.

    Saya sangan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh HIMABA ini merupakan kegiatan yang positif serta menunjukkan langkah-langkah proaktif untuk membangun kesadaran terhadap topik-topik terkini salah satunya yaitu pendidikan. Tutur Pak Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur)

    Adapun poin penting yang dipaparkan oleh Emil Dardak yaitu pemuda-pemudi harus melakukan self-improvment menjadi sandwich generation, sebagai mana diketahui bahwa sandwich generation ini merupakan generasi yang kejepit, oleh karena itu pemuda-pemudi harus melakukan
    self-work untuk meningkatkan kualitas diri dan memiliki berkarakter.

    Semoga bisa bermanfaat untuk seluruh siswa dan semua kalangan yang ikut serta dalam acara tryout dan seminar pendidikan pula dapat memanfaatkan ilmu yang di peroleh sehingga menjadikan daerah kabupaten bangkalan lebih maju terutama dalam aspek pendidikan dan yang lainnya . Karna daerah yang maju adalah daerah yang punya SDM berpendidikan beragama dan berbudiyan. Ujar ketua pelaksana (wiya)

    Ketua Umum HIMABA (abd Holik) menambahkan bahwa tryout utbk ini merupakan bekal untuk temen temen yang sebentar lagi akan melanjutkan ke perguruan tinggi, dan peningkatan sumber daya manusia di bangkalan untuk menghadapi bonus demografi nanti,
    Ini merupakan rentetan acara kami yang sebelum nya melakukan sosialisasi kampus ke sekolah sekolah menengah yang ada di kabupaten bangkalan baik yang pelosok maupun kota, total ada 170 yang kami datangi dan itu berlangsung selama 1 bulan, dari asesmen temen temen di lapangan.