BAJABARU.com – Waisak, juga dikenal sebagai Visakah Puja atau Buddha Purnima, adalah perayaan yang sangat penting dalam agama Buddha. Perayaan ini merupakan hari suci agama Buddha. Nama Waisak berasal dari bahasa Sansekerta, Vesakha, yang merupakan nama bulan dalam kalender India Kuno. Hari ini juga dikenal dengan berbagai nama di berbagai negara seperti Saga Dawa, Vesak, atau Visakha Bucha.
Sejarah dan Makna Waisak: Trisuci Waisak
Waisak memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddharta Gautama, pendiri agama Buddha. Ketiga peristiwa itu adalah kelahiran, penerangan agung, dan kematian Siddharta Gautama. Kelahiran Siddharta Gautama terjadi pada tanggal yang sama dengan penerangan agung dan kematian, yakni bulan purnama di bulan Mei. Dalam keyakinan umat Buddha, ketiga peristiwa ini disebut Trisuci Waisak.
Kelahiran Siddharta Gautama: Nama dan Ramalan yang Menakjubkan
Siddharta Gautama, yang kelak menjadi Buddha, lahir pada tahun 623 SM di Taman Lumbini. Kelahirannya menjadi momen yang luar biasa karena Siddharta lahir dalam kondisi bersih tanpa noda, berdiri tegak, dan langsung dapat berjalan. Para pertapa yang di pimpin oleh Asita Kaladewala meramalkan bahwa Siddharta akan menjadi seorang Chakrawatin, yaitu seorang Maharaja Dunia yang besar.
Penerangan Agung: Momen Penting dalam Kehidupan Buddha Gautama
Pada usia 35 tahun, Pangeran Siddharta Gautama mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Bodh Gaya. Setelah mencapai pencerahan, Buddha Gautama melakukan perjalanan untuk menyebarkan Dharma atau kebenaran selama 45 tahun. Penerangan Agung menjadi tonggak penting dalam kehidupan Buddha dan menandai awal dari ajaran dan pengajaran spiritualnya.
Kematian Buddha Gautama: Penghormatan Terakhir dan Warisan Ajaran Buddha
Buddha Gautama wafat pada tahun 543 SM di usia 80 tahun. Kematian Siddharta Gautama menjadi momen yang mengharukan bagi para pengikutnya, yang melakukan sujud penghormatan terakhir kepada Sang Buddha. Meskipun Buddha telah meninggalkan dunia ini, ajaran dan warisan spiritualnya terus diperjuangkan oleh para pengikutnya.
Perayaan Waisak di Seluruh Dunia: Tradisi dan Upacara yang Unik
![Waisak: Hari Suci Agama Buddha](https://sahabatsicepat.com/wp-content/uploads/2022/05/1-1.jpg)
Perayaan Waisak menjadi tradisi dengan berbagai kegiatan dan ritual yang unik oleh umat Buddha di seluruh dunia. Di Indonesia, perayaan Waisak telah dirayakan di Candi Borobudur sejak tahun 1929. Perayaan dimulai oleh Himpunan Teosofi Hindia Belanda dan kemudian dilanjutkan di Candi Mendut saat pemugaran Candi Borobudur.
Perayaan Waisak di Candi Borobudur adalah pengambilan air berkat dari mata air Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen di Kabupaten Grobogan. Ritual “Pindapatta” juga, di mana umat Buddha memberikan dana makanan kepada para bhikkhu/biksu untuk melakukan kebajikan.
Selain upacara-upacara tersebut, umat Buddha juga melaksanakan Pradaksina, yang merupakan kegiatan penghormatan dengan mengelilingi objek pemujaan seperti stupa, pohon Bodhi, atau Pratima Buddha sebanyak tiga kali. Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan dan pengabdian kepada ajaran Buddha.
Perayaan Waisak juga terangkai dengan acara pawai dan kesenian yang menggambarkan kebesaran dan keindahan agama Buddha. Di berbagai tempat, umat Buddha menyalakan lampu minyak dan lilin yang berbentuk bunga lotus atau seroja. Tindakan ini melambangkan upaya untuk mengusir kegelapan dan mewakili penerangan hidup manusia. Selain itu, bunga lotus juga dipandang sebagai simbol keindahan dan kemurnian dalam agama Buddha.
Perayaan Waisak merupakan saat yang sangat berarti bagi umat Buddha, di mana mereka dapat merayakan kelahiran, penerangan agung, dan kematian Buddha Gautama. Melalui perayaan ini, umat Buddha menghormati ajaran dan warisan spiritual Sang Buddha, serta memperkuat ikatan komunitas Buddha di seluruh dunia.
Waisak; Promosi Perdamaian Dunia
![Waisak: Hari Suci Agama Buddha](https://buddhazine.com/wp-content/uploads/2014/05/20140514-Jokowi-Hadiri-Peringatan-Waisak-di-Candi-Sewu.jpg)
Dengan berbagai tradisi, ritual, dan upacara yang dalam perayaan Waisak, umat Buddha dapat mengenang perjalanan spiritual Buddha Gautama dan menghayati nilai-nilai ajarannya. Perayaan ini juga menjadi ajang untuk menguatkan solidaritas umat Buddha serta mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kebijaksanaan di antara umat manusia.
Melalui perayaan Waisak, pesan universal ajaran Buddha tentang kasih sayang, kebijaksanaan, dan pemahaman yang mendalam terhadap kehidupan tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Perayaan ini juga menjadi kesempatan bagi umat Buddha untuk merenung, bertapa, dan memperdalam pemahaman mereka tentang jalan menuju pencerahan dan kebahagiaan yang sejati.